Selasa, 26 Agustus 2014

Untuk Penulis : Nama Bali


Sejak setahun yang lalu, saya mulai iseng menulis cerita pendek dan cerita bersambung di beberapa forum dan komunitas wattpad. Ada hal lucu yang saya temukan dan hal ini membuat saya tergelitik untuk menulis artikel ini.

 

Beberapa penulis memasukan latar belakang ‘Bali’ ke dalam ceritanya. Entah itu tokoh maupun tempat. Bali memang memiliki pesona yang membawa nilai lebih dalam suatu cerita. Ada kesan santai, menarik dan sedikit misterius jika seorang penulis membawa ‘Bali’.
Namun sayangnya, beberapa penulis kurang melakukan riset, sehingga banyak lubang yang terlihat disana sini dari kacamata saya sebagai orang Bali asli, khususnya.
Kali ini saya akan mencoba memberi sedikit gambaran, perbaikan dan arahan dalam penulisan nama tokoh orang Bali.
Nama orang Bali, saya bagi menjadi tiga, yaitu :


1.       Nama Kasta
Nama Kasta orang Bali sudah sangat familiar di Indonesia. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa nama Kasta yang di bawa merupakan nama asli orang Bali itu. Anomali ini terjadi karena begitu banyak cerita dan film yang melakukan yang namanya ‘salah kaprah’. Dan salah kaprah itu cukup ‘mengakar’ di Indonesia.

Jenis nama kasta orang Bali
Kasta di Bali, seperti yang kita pelajari dalam pelajaran sejarah dan sosiologi ada 4. Yaitu Sudra, Waisya, Kesatria/satria dan Brahmana. Dari empat kasta ini, hanya tiga yang membawa nama kasta. Beberapa dari pembaca mungkin akan bingung.
Begini, Kasta Sudra sejatinya tidak membawa nama Kasta, karena di Bali sendiri orang Sudra dianggap tidak berkasta. Lalu nama Made, Putu dan lainnya bagaimana? Nama made, putu, komang, ketut adalah nama panggilan. Dibawah akan saya jelaskan.

-          Waisya
Di dalam buku sejarah dan sosiologi, lagi-lagi terjadi salah kaprah dengan menulis bahwa nama Gusti/ I Gusti merupakan golongan waisya tanpa pernah mengingat sejarah kalau orang yang menyandang nama Gusti merupakan keturunan para Arya Majapahit yang berperang menyerbu Bali.
Beberapa contoh Nama Waisya :
Laki                                                                Perempuan
I Gusti                                                           Ni Gusti (ayu)
Sang                                                              Sang Ayu
Pande                                                          Pande

Kenapa nama ‘ayu’ saya masukan ke dalam kurung? Karena dalam pemberian nama Ni Gusti Ayu/Gusti Ayu, nama ayu merupakan sisipan sebelum disambung nama Made, Putu, Komang (nama panggilan).

-          Satria
Laki                                                                Perempuan
Dewa/ I Dewa                                           Dewa Ayu
Cokorda                                                       Cokorda Istri
Anak Agung                                              Anak Agung (Sagung)

Perempuan yang menyandang nama Cokorda Istri (harfiah : Cokorda perempuan) sering disingkat Cok. Istri (nama Cokorda biasa disingkat Cok). Dan perempuan yang menyandang nama Anak Agung biasa disingkat Sagung.

-          Brahmana
Laki                                Perempuan
Ida Bagus                     Ida Ayu (Dayu)

Nama perempuan  dari kasta Brahmana biasa disingkat Dayu

2.       Nama Asli
Nama asli merupakan nama yang diberikan  oleh orang tua masing-masing yang ditambahkan setelah gelar atau nama panggilan.

Contoh :
-          Anak Agung Suprayogi, nama aslinya adalah suprayogi
-          I Made Astawa, nama aslinya adalah Astawa
-          Komang Bayu Permana, nama aslinya adalah Bayu Permana.

3.       Nama Panggilan
Nama panggilan untuk orang Bali, ada banyak. Secara singkat saya bagi 2
a.       Nama panggilan menurut kelahiran
Orang tua di Bali dulunya memberi nama panggilan anak sesuai urutan kelahirannya, dan nama ini yang nantinya digunakan oleh Kasta sudra sebagai nama depan mereka.

Urutan nama panggilan menurut kelahiran :
1.       Putu(L/P) /Wayan (L/P) /Gde (L)
2.       Made/Kade/Kadek (ketiganya L/p)
3.       Komang/ Nyoman (L/P) di beberapa kabupaten menggunakan Nengah (L/P)
4.       Ketut (L/P)

ket: L > laki, P > Perempuan, L/P > nama Unisex
Bagaimana jika anaknya lebih dari empat? Orang Bali berpikir simple, jika lahir anak ke 5 maka namanya kembali ke Putu/Wayan/Gde.  Jika lahir anak ke enam namanya kembali ke nama anak no 2, dan seterusnya.
Nama panggilan ini juga dipakai oleh ketiga kasta selain Sudra. Biasanya ditambahkan antara nama Kasta dan nama asli.
Contoh : Ida Bagus Made Swastika Jaya, I Gusti Ayu Putu Shita Dewi
b.      Nama panggilan menurut jenis kelamin
Selain menurut urutan kelahiran, nama orang Bali pun dibedakan dari jenis kelamin. Mirip dengan suku Jawa, di Bali pun menerapkan nama panggilan untuk anak menurut jenis kelamin.

Laki                                Perempuan
I                                       Ni                           
(panggilan awal dari nama orang bali, dewasa ini mulai kurang digunakan)

Gus                /Bagus                  Gek
(Panggilan untuk remaja/ orang yang lebih muda)

Bli                                   Mbok
(Panggilan untuk Kakak/orang lebih tua)

-                                       Luh/Ni Luh
(Panggilan untuk anak perempuan, biasanya digunakan sebelum nama kelahiran (Ni Luh Made/Ni Luh Putu Mira) atau digunakan untuk mengganti nama kelahiran (Ni Luh Mira)


Selain nama di atas ada juga nama :
Ngurah
Jika ada nama kasta seperti I Gusti Ngurah, berarti orang itu masih berkasta. jika tanpa nama kasta atau hanya 'Ngurah' saja, berarti dulu leluhurnya berkasta dan lari (melepas kasta) setelah kalah perang (agar tidak diburu musuh)

Kompyang
Biasanya digunakan oleh kasta Brahmana dan digunakan setelah nama kasta, contoh : Ida Bagus Kompyang Adi Dharma


Sekian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat untuk kita semua. Bila ada kekurangan harap dikoreksi dan ditambahkan



Sumber : google

0 komentar:

Posting Komentar