Sejak setahun yang lalu, saya mulai iseng menulis cerita
pendek dan cerita bersambung di beberapa forum dan komunitas wattpad. Ada hal
lucu yang saya temukan dan hal ini membuat saya tergelitik untuk menulis
artikel ini.
Beberapa penulis memasukan latar belakang ‘Bali’ ke dalam
ceritanya. Entah itu tokoh maupun tempat. Bali memang memiliki pesona yang
membawa nilai lebih dalam suatu cerita. Ada kesan santai, menarik dan sedikit
misterius jika seorang penulis membawa ‘Bali’.
Namun sayangnya, beberapa penulis kurang melakukan riset,
sehingga banyak lubang yang terlihat disana sini dari kacamata saya sebagai
orang Bali asli, khususnya.
Kali ini saya akan mencoba memberi sedikit gambaran,
perbaikan dan arahan dalam penulisan nama tokoh orang Bali.
1. Nama Kasta
Nama Kasta orang Bali sudah sangat familiar
di Indonesia. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa nama Kasta yang di bawa
merupakan nama asli orang Bali itu. Anomali ini terjadi karena begitu banyak
cerita dan film yang melakukan yang namanya ‘salah kaprah’. Dan salah kaprah
itu cukup ‘mengakar’ di Indonesia.
Jenis
nama kasta orang Bali
Kasta di Bali, seperti yang kita pelajari
dalam pelajaran sejarah dan sosiologi ada 4. Yaitu Sudra, Waisya, Kesatria/satria
dan Brahmana. Dari empat kasta ini, hanya tiga yang membawa nama kasta. Beberapa
dari pembaca mungkin akan bingung.
Begini, Kasta Sudra sejatinya tidak membawa
nama Kasta, karena di Bali sendiri orang Sudra dianggap tidak berkasta. Lalu nama
Made, Putu dan lainnya bagaimana? Nama made, putu, komang, ketut adalah nama
panggilan. Dibawah akan saya jelaskan.
-
Waisya
Di dalam buku sejarah dan sosiologi, lagi-lagi terjadi salah kaprah
dengan menulis bahwa nama Gusti/ I Gusti merupakan golongan waisya tanpa pernah
mengingat sejarah kalau orang yang menyandang nama Gusti merupakan keturunan
para Arya Majapahit yang berperang menyerbu Bali.
Beberapa contoh Nama Waisya :
Laki Perempuan
I Gusti Ni
Gusti (ayu)
Sang Sang
Ayu
Pande
Pande
Kenapa nama ‘ayu’ saya masukan ke dalam kurung? Karena dalam
pemberian nama Ni Gusti Ayu/Gusti Ayu, nama ayu merupakan sisipan sebelum
disambung nama Made, Putu, Komang (nama panggilan).
-
Satria
Laki Perempuan
Dewa/ I Dewa Dewa
Ayu
Cokorda Cokorda
Istri
Anak Agung
Anak Agung (Sagung)
Perempuan yang menyandang nama Cokorda Istri (harfiah
: Cokorda perempuan) sering disingkat Cok. Istri (nama Cokorda biasa disingkat
Cok). Dan perempuan yang menyandang nama Anak Agung biasa disingkat Sagung.
-
Brahmana
Laki Perempuan
Ida Bagus Ida
Ayu (Dayu)
Nama perempuan dari kasta Brahmana
biasa disingkat Dayu
2.
Nama Asli
Nama asli merupakan nama yang
diberikan oleh orang tua masing-masing
yang ditambahkan setelah gelar atau nama panggilan.
Contoh :
-
Anak Agung Suprayogi, nama aslinya adalah
suprayogi
-
I Made Astawa, nama aslinya adalah Astawa
-
Komang Bayu Permana, nama aslinya adalah Bayu
Permana.
3.
Nama Panggilan
Nama panggilan untuk orang Bali, ada
banyak. Secara singkat saya bagi 2
a.
Nama panggilan menurut kelahiran
Orang tua di Bali dulunya memberi nama panggilan anak sesuai urutan
kelahirannya, dan nama ini yang nantinya digunakan oleh Kasta sudra sebagai
nama depan mereka.
Urutan nama panggilan menurut kelahiran :
1.
Putu(L/P) /Wayan (L/P) /Gde (L)
2.
Made/Kade/Kadek (ketiganya L/p)
3.
Komang/ Nyoman (L/P) di beberapa kabupaten menggunakan Nengah (L/P)
4.
Ketut (L/P)
ket: L > laki, P > Perempuan, L/P > nama Unisex
Bagaimana jika anaknya lebih dari
empat? Orang Bali berpikir simple, jika lahir anak ke 5 maka namanya kembali ke
Putu/Wayan/Gde. Jika lahir anak ke enam
namanya kembali ke nama anak no 2, dan seterusnya.
Nama panggilan ini juga dipakai
oleh ketiga kasta selain Sudra. Biasanya ditambahkan antara nama Kasta dan nama
asli.
Contoh : Ida Bagus Made Swastika Jaya, I Gusti Ayu Putu Shita Dewi
b.
Nama panggilan menurut jenis kelamin
Selain menurut urutan kelahiran, nama orang Bali pun dibedakan dari jenis
kelamin. Mirip dengan suku Jawa, di Bali pun menerapkan nama panggilan untuk
anak menurut jenis kelamin.
Laki Perempuan
I Ni
(panggilan awal dari nama orang bali, dewasa ini mulai kurang digunakan)
Gus /Bagus Gek
(Panggilan untuk remaja/ orang yang lebih muda)
Bli Mbok
(Panggilan untuk Kakak/orang lebih tua)
-
Luh/Ni Luh
(Panggilan untuk anak perempuan,
biasanya digunakan sebelum nama kelahiran (Ni Luh Made/Ni Luh Putu Mira) atau
digunakan untuk mengganti nama kelahiran (Ni Luh Mira)
Selain nama di atas ada juga nama :
Ngurah
Jika ada nama kasta seperti I Gusti Ngurah, berarti orang itu masih berkasta. jika tanpa nama kasta atau hanya 'Ngurah' saja, berarti dulu leluhurnya berkasta dan lari (melepas kasta) setelah kalah perang (agar tidak diburu musuh)
Kompyang
Biasanya digunakan oleh kasta Brahmana dan digunakan setelah nama kasta, contoh : Ida Bagus Kompyang Adi Dharma
Sekian artikel ini saya buat,
semoga bermanfaat untuk kita semua. Bila ada kekurangan harap dikoreksi dan
ditambahkan
Sumber : google
0 komentar:
Posting Komentar